Setelah Mobil Cepat, Polisi Negara di Asia ini Menggunakan ‘Hoverbike’ dalam Tugasnya... Negara Kita??
Dubai, wilayah yang berada di Uni Emirat Arab ini sangat terkenal dengan berbagai bentuk modernitasnya.
Populasi rata-rata memiliki kekayaan luar biasa dengan berbagai mobil mewah, emas, hewan peliharaan mahal, dan bahkan pasukan polisi Dubai yang menggunakan mobil sport.
Kota, yang merupakan pusat dari Timur Tengah dan bisnis global, juga memiliki sistem keamanan yang sangat baik.
Tingkat kejahatan di Dubai lebih rendah dari pada ukuran yang sama.
Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS (OSAC), pemerintah UEA secara aktif mempromosikan langkah-langkah keamanan dan keamanan di Dubai.
Inilah masalahnya, kawasan ini merupakan objek wisata dan merupakan tempat penting bagi pertumbuhan ekonomi.
Polisi Dubai melakukan inisiatif untuk memantau dan menjaga keselamatan masyarakat. Polisi telah memasang tip pengaman dan tindakan pencegahan agar tidak menjadi korban kejahatan melalui situs mereka.
Situasi lalu lintas di Dubai sering ramai karena seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas.
Polisi selalu memiliki tugas berat untuk memantau dan memastikan kelancaran lalu lintas.
Akibatnya, Polisi Dubai telah menandatangani nota kesepahaman dengan Hoversurf, sebuah perusahaan elektronika dari Rusia.
Polisi Dubai akan menggunakan hoverbikes atau motor terbang untuk mengendalikan kondisi lalu lintas bahkan lebih pada saat darurat.
Mengutip laporan Gulf News, Mayor Sersan Ali Ahmad Mohammad mengatakan, "Sepeda motor ini bisa terbang tanpa pengendara setinggi enam kilometer."
"Kalau dipandu oleh supir, motor ini bisa terbang sampai lima meter saja," katanya.
Ia menambahkan, sepeda motor ini memiliki kecepatan maxi 70km / jam dan bisa membawa muatan hingga 300 kg.
Motor terbang adalah motor elektronik dan baterainya hanya 25 menit terakhir per charge.
Tujuan utamanya adalah untuk meluncurkan lalu lintas daripada untuk menangkap penjahat.
Delapan kamera dipasang pada sepeda motor ini untuk mendeteksi pengemudi lalai di jalan.
Menurut Direktur Layanan Intelijen Polisi Dubai, Brigadir Khalid Nasser Al Razooqi, motor terbang ini akan berada di tempat-tempat wisata dan setiap kamera akan terhubung ke ruang kontrol polisi.
Tak hanya sepeda motor, Polisi Dubai akan menggunakan mobil robot yang memiliki pesawat tak berawak. Meski hanya mobil kecil seperti mainan, mobil ini digunakan untuk memantau segala bentuk kriminal termasuk mengidentifikasi tersangka.
Sumber:erabaru.com.my
Baca juga artikel berikut:
forex trading sharia
Forex trading transactions directly (Offline) "money exchange" in the form of a simple done in cash or categorized spot (spot) and sell off (one shot deal) when exchanging dollars to US $ dollars then immediately get the exchange of US $ dollars in hand. In contrast to online trading through an intermediary broker will never be able to sell off (one shot deal), so the flow of transactions is very much different. This must be known from the beginning by all Muslim traders.
In online forex trading there is the term Pending Order, Pair, Lot, Leverage, Slip Page, Quantity, Equity, Margin, Margin Call, etc .. What you will not find when you redeem / sell and buy currency directly in the bank or money changer (CMIIW).
One question for you, whether online forex trading that already qualifies SHARIAH to be called a SPOT transaction in accordance with what is meant by National Sharia Council (DSN) MUI?
Though SPOT transactions buying and selling currency directly and the sale and purchase transactions online currency is clearly DIFFERENT, for that we make this blog in hopes can straighten the understanding. If the readers are willing to help spread the information about the existence of this blog we are grateful alhamdulillahi jazzakalloohu khoiroo for all the charity sholihnya.
If forex trading offline (coming to the direct exchanger) with online forex trading (through broker intermediaries) alone is different, especially if the online forex trading business was compared to trading business (selling - buy) real goods (non ribawi) such as HP selling, selling vegetables, selling pulses, etc. Masya Alloh ... too.
We must know that Shariah Forex Trading is a trading which in all its transactions must always refer to Islamic laws (there must be a sharia law basis or not violate the syar'i ban) and abandon the behavior of forbidden syar'i starting from early NIAT and PURPOSE (necessity) in every transaction, must always (must) stay away from the forbidden Flower (ربا usury), Gambling, Deliberate Speculation (ميسر maisir), Unclear and Manipulative (غرر ghoror), Fraud, also about multi transaction in 1 aqad, and 2 forms of transactions in 1 transaction which are all prohibited sharia with the argument of Qur'an - Hadith is clear.